TUGAS IV
APRESIASI PUISI INDONESIA
Nama : Andi Musliana
Kelas/Nim : B/105104059
Prodi : Pend. Bahasa dan
Sastra Indonesia
PERTANYAAN
Analisislah Puisi dari Amir Hamzah,
Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S Rendra dan Puisi Anda sendiri. Carilah diksi
(pilihan kata) yang digunakan serta ciri-cirinya!!!
JAWABAN
A. Amir
Hamzah
Beberapa
puisi hasil karya Amir Hamazah
a.
Astana Rela
Puisi ini menceritakan
tentang keikhlasan si aku tak dapat bertemu dengan kekasihnya didunia karena ia
percaya mereka akan bersua di surga . Dalam puisi ini menggunakan pilihan kata
seperti, bersua, tilikan, sempana, di mahkota astana gapura rela.
b.
Turun Kembali
Dalam sajak ini
pengarang menyatakan bahwa manusia itu tidak bersatu dengan tuhan. Menurutnya
manusia itu hamba, sedangkan tuhan itu penghulu, maharaja. Puisi ini menggunakan
pilhan kata seperti, penghulu, maha raya, menaung dunia, melipur meriang hati,
c.
Tetapi aku
puisi ini menceritakan
bahwa si aku tiba-tiba sekejam ia ditemui tuhan, tetapi si aku tiada
merasa, tiada sadar akan hal itu,
meskipun mutiara-jiwa si aku telah lama dicarinya. Dalam puisi ini pengarang
menggunakan pilihan kata seperti, alit, guring, terhenti dawai pesawat diriku,
mutiara jiwaku, gewang canggaingnya.
d.
Barangkali
Puisi menggunakan
pilihan kata yang menandai suasana percintaan yang romantis sesuai dengan
khayalan si aku tentang kekasihnya, seperti akasa swarga nipis-nipis, kudaduhkan di selendang dendang, siuman
dewi-nyanyi, gambuh asmara lurus lampai.
Analisis Persamaan Keempat Hasil
Karya Amir Hamzah
1.
Dari keempat puisi karya Amir Hamzah
terdapat persamaan yang signifikan, dimana pengarang yakni Si aku didalam
puisinya selalu memceritakan dirinya dengan kekasihnya (tuhan). Bagaimana dia
sangat mencinta kekasihnya, bagaimana si aku tetap setia meski dia tak dapat
lagi bertemu dengan kekasihnya itu. Dan bagaimana pertemuan dengan kekasihnya.
2.
Keempat puisi ini juga memberikan pesan
yang hampir semuanya memiliki makna yang sama, yakni manusia adalah makhluk
yang diciptkan bukan untuk bersanding dengan tuhan tapi manusia justru harus
percaya, dan mengjungjung tinggi tuhannya.
B.
Taufik
Ismail
Beberapa
puisi hasil karya Taufik Ismail
a.
Karangan Bunga
Puisi
ini membicarakan peristiwa demonstrasi mahasiswa pada tahu 1966 menentang orde
lama. Dalam puisi ini menggunakan pilihan kata, seperti tiga anak kecil, pita
hitam pada karangan bunga.
b.
Lonceng Tinju
Puisi
ini menggambarkan peristiwa mengenai olahraga tinju di indonesia. Dalam puisi
ini menggunakan pilihan kata seperti, mereka bangkit, setiap teriakn histeriah,
bergemuruh suaranya, jangan kamu mengadu ayam, jangan mengadu hewan, aku kelu,
dan merasa diri di pojok, sendirian, kini lagi, bel itu berkleneng.
c.
Membacaa Tanda-tanda
Puisi
ini banyak menyindir manusia sebagai khalifah dibumi yang masih saja merusak
alam, dsb. Sehinga menyebabkan alam mulai kehilangan keindahannya. Pemilihan
kata yang digunakan dalam puisi ini
umumnya memakai kata-kata yang lumrah seperti, kehilangan, udara, danau,
burung, hutan, gunung, dll.
d.
Kerendahan Hati
Puisi ini menceritakan
tentang pengarang yang sadar tentang apa yang telah terjadi didepan matanya.
Dalam puisi ini menggunakan pilihan kata, seperti jika engkau tak mampu menjadi
beringin yang tegak di puncak bukit maka jadilah belukar yang baik yang tumbuh
di tepi danau.
Analisis Persamaan Keempat Hasil
Karya Taufik Ismail
1.
Dari keempat puisi karya Taufik Ismail
ini terdapat kesamaan, dimana pengarang membahas tentang politik sosial,
kebudayaan, dan sikap pemberani.
C.
Chairil
Anwar
Beberapa puisi hasil
Karya Chairil Anwar
a.
Hampa
Puisi ini mengunakan
pilihan kata seperti, sepi (pada) kalimat “sepi diluar menekan mendesak”
b.
Aku
Puisi ini menggambarkan
tentang si aku yang harus memiliki rasa tanggung jawab untuk dirinya sendiri.
Puisi ini menggunakan pilihan kata seperti, “ku
mau, aku tetap meradang”, “aku mau hidup seribu tahun lagi”.
c.
Selamat Tinggal
Sajak ini merupakan
penggalian masalah pribadi dan kesadaran kepada kejelekan dan kekurangan diri
manusia sebagai pribadi. Puisi ini menggunakan pilihan kata seperti, muka penuh
luka, kudengar suara merdu, angin lalu, tengah malam buta,
d.
Doa
Dalam sajak ini
pengarang menyatakan pengertian itu dengan cara yang tidak langsung. Puisi ini
menggunakan pemilihan kata seperti, keraguan, kepercayaan. Kelam, dan sunyi.
Analisis
persamaan Keempat Hasil Karya Chairil Anwar
1.
Keempat puisi ini memiliki persamaan yang
menceritakan tentang si aku yang tak pernah mempercayai adanya tuhan, si aku
selalu berkata apakah dia membutuhkan sosok itu, tapi disaat si sku benar-benar
dalam keterpurukan adan kesaadran tersendiri bahwa memng tuhan itu ada, dan
hanya padanya dia meminta pertolongan.
D.
W.S.
Rendra
a.
Sajak Burung-burung Kondor
Puisi ini merupakan
luapan emosi dari pengarang yang bersifat keras karena rasa ketidakadilan yang
dialami petani dan buruh yang telah
berjuang mengelola sawahnya namun yang menikmati hasilnya adala para
petinggi-petinggi yang tidak
memperdulikan rakyat. Puisi ini menggunakan pilihan seperti, Burung-burung Kondor, yang tercampak diatas tanah gembur, tuan tanah yang mempunyai istana indah,
cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa, dari parit-parit wajah rakyat,
berjuta-jutan burung kondor mencakar batu-batu.
b.
Tobat
Puisi yang menggambarkan
permohon ampunan atas segala hal yang telah dilakukan kepada tuhannya. Puisi
ini menggunakan pilihan kata seperti, “aku
tobat, ya Tuhankku, tobatt atas sebala dosaku”,
“jantungku adalah biji kentang
digigit oleh tanah, subur dan menderita digigit oleh tanah”,.
c.
Doa Serdadu Sebelum Perang
Puisi ini menceritakan
tentang permohonan ampunan atas dosanya karena sudah mebnunuh orang yang
bersalah maupun tidak bersalah. Puisi ini menggunakan pemilihan kata yang mat
lembut seperti, “ Tuhanku, wajahmu
membayang di kota terbakar “firmanmu terguris di atas ribuan kuburan yang
dangkal”, dosa dan nafsu adalah satu udara, malam dan wajahku adalah satu
warna.
d.
Mama
Puisi mengambarkan
seorang anak laki yang memberitahukan ibunya bahwa ia telah menemukan jodohnya.
Puisi menggunakan pilihan kata seperti,
burung dara janttan yang nakal, sejak dulu kau piara.
Analisis
Persamaan dari Keempat Karya Puisi W.S Rendra
1.
Dari keempat puisi ini hanya ada dua
puisi yang memiliki persamaan yakni sajak yang berjudul “Tobat” dan “Doa Serdadu
Sebelum Perang”. Hal ini di karenakan dari kedua puisi tersebut memiliki
makna yang sama yakni Si aku memohon
pengampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.
E.
Diri Sendiri
a.
Ayah
Puisi
ini menceritakan tentang kerinduan seorang anak kepada ayah yang telah pergi
meninggalkan dunia ini untuk selama lamanya. Dalam puisi ini penulis
menggunakan kata-kata lukiskan, menopangku, tongkat emas, bingkai hati.
b.
Sahabat
Puisi
ini meceritakan tentang arti seorang sahabat bagi penulis. Penulis merasa bahwa
tanpa adanya seorang sahabat hidup akan terasa hampa. Sahabat bukanlah segala -
galanya namun, sahabat takkan menjadi yang campaan buat penulis. Puisi ini
menggambarkan keinginan penulis dalam mempertahankan persahabatan yang telah
dibinanya. Dalam puisi ini terdapat kata-kata yang penulis gunakan seperti remuk,
rumah kedua, lelehan rumput, menghidupi jutaan plakton.
c.
Senyum Telaga Air Mata
Puisi
ini menceritakan kesedihan penulis menghadapi hidup di dunia ini namun dia
tetap berusaha tersenyum dalam lingkaran derita yang tak kunjung hilang dalam
hidupnya. Senyum yang terus mekar dibibirnya namun penuh dengan kesedihan yang
mendalam. Dalam puisi ini terdapat kata-kata yang penulis gunakan seperti dusta nirwna ,menghapus di lekukan wajahku,
dan menabur.
d.
Termenung
Puisi
ini menggambarkan kesendirian seorang penulis dalam hidup ini dan tak pernah
ada yang bisa mengerti apa yang sebenarnya dia inginkan. Semua hanya kebohongan
yang ia rasakan yang hanya bisa digambarkan dalam kebohongan semu. Dalam puisi
ini terdapat kata goresan tinta, kobaran api, relung nadi, dan dawai kebisuan.
Dari keempat puisi terdapat tiga
puisi yang memiliki persamaan yakni sajak yang berjudul “Ayah” , “Termenung”, dan
“Senyum Telaga Air Mata” namun,
puisi keempat yaitu “Sahabat” saling berkaitan dengan ketiga puisi tersebut.Hal
ini di karenakan dari ketiga puisi
tersebut memiliki makna yang sama yakni kesendirian
seorang penyair dalam menjalankan hidup di dunia yang penuh fana ini di sertai
kebohongan yang muncul ketika ditinggalkan oleh sang ayah tercinta. Namun
keterkaitannya dengan puisi “Sahabat” yaitu karena kesendiriannyalah dia
mengharapkan seorang sahabat yang bisa mengerti apa yang ia inginkan dan bisa
sebagai sandaran hidup detelah kepergian orang yang paling dicintainya.