SAHABAT
Engkau selalu tersenyum manis padaku saat seluruh ragamu
terasa remuk
Engkau menghapuskan air mata saat jiwaku dilandah rasa gunda
Kau mengajarkan aku menjadi orang yang lebih Baik
Walaupun seringkali aku tak mengubris semua itu
Engkau selalu mengingatkanku akan arti semua persahabatan
Kau rumah kedua dalam kehidupanku
Sahabat.................
Engkau memang bukan mentari pagi
Menyinari tetesan embun yang membasahi lelehan rumput
Engkau memang bukan sang waktu
Yang harus menjagaku siang dan malam
Engkau memang bukanlah itu semua
Tapi.............
Sahabat
Engkaulah air laut
Walaupun asin engkau bisa menghidupi jutaan plakton dalam
dirimu
Engkaulah burung
Selalu ceria memberi siulan di pagi hari
Engkaualah kupu-kupu
Yang memberikan warna indah setiap helaian sayapmu
Engkau bagaikan permata indah yang memberikan kilauan yang tak
pernah redup
Engkau bak mentari yang memberikan cahaya saat raga tak
secerah dulu
Engkaula Sahabat....
Senyum Telaga
Air Mata
Setiap detik, waktu dan jam
perjalanan ini
Ku kuburkan sembilu yang menusuk
di relung
Berharap lukisan bibir masih
tergambar
Dalam lautan cinta penuh dusta
nirwna
ku coba
menampik semua yang mendekat dalam hidup ini
Tak
membiarkannya menghancurkan yang terindah
Walau
lelah yang selalu menggerogotinya
Ku
bangkit menghapus di lekukan wajahku
Senyumku hanya untuk diriku
Candaku hanya milikku
Tangisku hanya untuk diriku
Deritaku hanya untuk hidupku
Ingin ku
sambut yang indah di mimpi
Terbang
menabur yang tak ingin ku miliki
Memeluk
keindahan surga cinta
Semuanya
hanya menjadi lentera jiwa dalam senyuman telaga air mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar